Project Scope
Project Scope merupakan pengendalian ruang lingkup dalam sebuah proyek. Pengendalian mempengaruhi hasil akhir dari suatu proyek. Tujuan utamanya yaitu untuk meminimalisasi segala penyimpangan yang mungkin terjadi selama berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek ialah optimasi kinerja biaya, waktu, mutu dan juga keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian ialah berupa pengawasan, pemeriksaan, dan juga koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
Terdapat enam (6) proses untuk mengelola Project Scope. Yaitu Plan Scope Management, Collect Requirements, Define Scope, Create WBS, Validate Scope, dan Control Scope.
- Plan Scope Management : Mendefinisikan dan mendokumentasikan bagaimana project scope dan product scope akan ditentukan, diverifikasi, dan diubah jika diperlukan. Fase ini perlu disepakati setelah terjadi komitmen pelaksanaan dan pembiayaan proyek oleh Project Sponsor.
- Collect Requirement : Membantu costumer menentukan apa yang mereka butuhkan. Dalam fase ini juga direncanakan bagaimana kolaborasi kerja dilakukan antara tim proyek dengan costumer/client/user untuk menentukan scope proyek. Metode yang dapat dilakukan seperti interview, workshop, brainstorming, focus group discussion (FGD), survey, observasi lapangan, dan lain-lain.
- Define Scope : Menyusun scope proyek mulai dari hal yang high level/general hingga spesifikasi detail dari proyek yang akan dibangun. Serta pendekatan apa yang digunakan dalam fase-fase SDLC. Didalam fase Define Scope ini terdapat beberapa hal yang harus dilakukan. Seperti Menentukan Boundary (batas), pekerjaan apa yang harus dilakukan dan yang tidak harus dilakukan. Kemudian Menentukan SOW (Statement of Work), yakni deskripsi naratif produk/service/sistem yang harus disediakan dalam sebuah proyek, meluputi : spesifikasi, kuantitas, standar kualitas, atau performa dari produk/service/sistem tersebut. Kemudian mementukan Scope Statement, yakni dokumentasi terhadap definisi scope berdasarkan kebutuhan dan ekspektasi costumer terhadap proyek yang akan dikerjakan.
- Create WBS : Membuat WBS. WBS (Work Breakdown Structure) adalah penguraian pekerjaan secara hirarki oleh tim proyek untuk mencapai tujuan proyek dan menciptakan rincian pekerjaan yang diperlukan, dengan masing-masing level yang mewakili setiap detil rincian pekerjaan.
- Validate Scope :Validate Scope ini merupakan tahap dimana final project diserahkan kepada stakeholder untuk diverifikasi. Bertujuan untuk kelayakan deliverable sesuai standar yang telah di tentukan atau tidak.
- Control Scope : Control Scope merupakan proses pemantauan status proyek dan ruang lingkup produk dan mengelola perubahan berdasarkan lingkupnya.
Milestone dalam Proyek
Gantt Chart
CPM (Critical Path Method)
- Daftar semua tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
- Tugas mana yang paling kritis, dalam artian paling berpengaruh terhadap total waktu yang dihabiskan dalam proyek tersebut dan harus lebih diprioritaskan.
- Cara terbaik untuk menjadwalkan semua tugas dalam proyek agar memenuhi target waktu minimal penyelesaian.
Referensi
- https://www.youtube.com/watch?v=exza5gpTA3k
- https://manprountel.wordpress.com/project-scope-management
- https://www.manajemenproyek.com/milestone
- https://www.youtube.com/watch?v=HHnn-BMEflA
- https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-gantt-chart-cara-membuat-gantt-chart
- https://www.ekrut.com/media/critical-path-method-adalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar